Sabtu, 31 Maret 2012

Ijinkan Aku Tuhan

Sebuah niat yang kini baru muncul dari alam bawah sadarku lalu menuju ke alam sadarku melalui pemikiran yang sangat panjang... Ini adalah apa yang ingin aku wujudkan dan aku cari selama ini. Ternyata aku salah... Yang ku butuhkan adalah keinginan untuk dapat berbagi, memberikan apa yang aku miliki bukan berupa harta tapi kasih sayangku. Berbagi cerita sedih dan senang, berbagi berbagai makna hidup. 

Ku ingin menjadi seorang istri yang bisa menyambut suami pulang ke rumah dengan senyuman lalu suamiku pun akan memelukku dengan penuh kehangatan. Ku ingin menjadi seorang istri yang memasakan makanan untuk suami lalu suamiku memuji masakan buatanku dengan candaannya. Ku ingin menjadi seorang istri yang dapat menjadi sahabat buat suamiku sehingga suamiku dapat percaya dan nyaman berada di dekatku. Ku ingin menjadi seorang istri yang selalu di sayangi oleh suami...

Tawa, canda, air mata, amarah dan cinta selalu akan menghiasi rumah kecilku...keluarga kecilku yang akan ku bangun berdua dengan suamiku kelak. 

Mungkin ini biasa saja...tapi ini sangat luar biasa untukku. Dari perjalanan hidupku yang membuat aku cukup tertekan dengan masalah-masalah yang muncul yang tak pernah terduga.

Ku adalah orang yang sangat optimis akan memiliki hidup yang sempurna tetapi aku salah... hidupku takkan sempurna tanpa adanya pendamping hidup yang juga sangat menyayangiku apa adanya. Hidupku takkan sempurna tanpa adanya permasalah yang muncul yang akan membuatku semakin dan semakin kuat. Hidupku takkan sempurna sampai aku dapat menemukan seseorang yang mampu menyempurnakan hidupku...

Ijinkan aku Tuhan untuk bertemu dengannya. Ijinkan aku Tuhan untuk dapat hidup dengannya sampai hayat memanggil kita. Ijinkan aku Tuhan untuk dapat berbagi dengannya. Ijinkanlah aku Tuhan...untuk menjadi seorang istri dari seorang suami.

Semua orang yang hadir dari masa lalu membuatku tertekan, mereka seperti enggan melepaskanku begitu saja walaupun diantara kita sudah tak ada hubungan apa-apa. Aku mengakui bahwa aku adalah seorang wanita keras dan tegas terhadap keputusan yang aku ambil. Bila aku sudah memilih jalan ini maka aku harus dapat konsisten terhadap apa yang aku ucapkan dan harus dapat menerima konsekuensi terhadap apa yang sudah menjadi pilihanku. Inilah yang namanya tanggungjawab.

Orang sering salah menilaiku. Orang yang baru mengenalku mengganggap aku anak yang manja, tidak mandiri dan cenderung meremehkanku. Tetapi semakin aku di pandang seperti itu maka aku akan berusaha untuk membuktikan bahwa aku bisa melakukan semuanya. Sikap inilah yang terkadang menjatuhkan diriku sendiri sehingga sering juga orang melihatku sebagai wanita yang tegar dan tangguh. Tetapi Tuhan, mereka tidak tahu bahwa aku juga terkadang membutuhkan sandaran dan perlindungan untuk dapat menenangkan hatiku dan memulihkan luka hatiku.

Sungguh... aku merasa selalu salah dan rendah, merasa tidak mampu untuk membuka hati kembali dari sakit hati masa lalu. Dan pada saat aku sudah memutuskan untuk memilih dan menjalani hidup dengannya tetapi dia kembali membuat ku kecewa. Untuk kesekian kalinya, aku terus di sakiti oleh lelaki yang aku pilih. Dan luka itu semakin dalam dan melebar, semakin sulit untuk disembuhkan...

Hamba memohon... Ijinkan aku Tuhan kali ini dan terakhir kalinya. Tolong pertemukan ku dengan seseorang yang mampu menyempurnakan hidupku dan ibadahku. Amin...